Masih saja
ada yang meledak-ledak
ketika kau ingat
layangan yang dijujut
pesawat terbakar
disampingnya
pada Sebuah lukisan
di galeri waktu silam
sepotong bangku kayu
tempat kau
berceracau
tentang warna
kemarahan
yang dibingkai
barisan gigi dan senyuman
tajam menggelikan
Saat itulah diam diam kau menghardikku
dengan layang layang itu
: akan kau jual berapakah lukisan
itu
untuk membuat pesawat baru
Oleh: D.syofiani (2008-2014)
0 comments:
Post a Comment